Masa, masih terasa!
Oleh :
iip pirdaus anak emak
“Bila dihidup tak
lagi hidup maka kematian tak lagi ada, bila sunyi tak lagi merasakan kerinduan
malam maka rembulan pun tak lagi gemilang oleh cahyanya”
Aku adalah separuh kisah masa lalu, masa yang
membuat hari-hariku peluh, detik bergeser menit tak lagi menjadi pelajaran
bermakna, bahkan setiap jam berlalu pun hanya sebagai hiasan perpindahan waktu
saja, sungguh masa yang membuat hatiku kelam terkurung jeruji hitam kehidupan.
Aku tak tahu apa yang salah dari prilaku dan tindakanku waktu itu, hampir semua
orang membenciku walau sedikit orang mampu menghargai karyaku, Masa itu berawal
saat aku mengenal uang dan penghargaan. kehidupan yang serba kekurangan
membuatku harus tetap berjuang melawan warna kehidupan, rasa malu menjadi
sahabat sehari-hariku, entah kenapa rasa
itu selalu membayangi setiap langkahku atau mungkin karena tuntutan atau
juga karena aku mulai beranjak dewasa dan mengenal cinta, Ah cinta masa aku mulai jatuh cinta’ tidak..tidak.., semoga
penulis tak menceritakan kisah cintaku. Ya,
saya tidak akan menceritakan kisah cinta monyetmu, saya hanya ingin berbagi
kepada pembaca tentang sisi kehidupanmu yang mampu menginspirasiku. Dulu saat
aku beranjak dewasa tepatnya saat aku
mulai duduk di bangku sekolah menengah atas, aku mulai mencari jati diri
sebagai pendatang baru di daerahku karena memang waktu itu sekolahku jauh dari
rumah sampai aku harus tinggal di pondok pesantren.
TO BE CONTINUE… HEHE
“ruang tidak selalu
menutupi celah jalan baru karna banyak celah yang malah menutupi ruang ”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar